DESA DEMUK

Aspek Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Demuk termasuk dataran tinggi, memiliki persawahan, lahan kering dan lahan perhutani yang luas. Letak Desa Demuk  berada diantara 3 Kecamatan yaitu:  Pucanglaban, Kalidawir dan Ngunut serta 2 Kabupaten yaitu Tulungagung dan Blitar.

Jarak Desa Demuk ke Kantor Kecamatan Pucanglaban adalah 10 KM, sedangkan jarak ke Kantor Kabupaten Tulungagung adalah 35 KM.

Kondisi Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa Demuk selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di dalam segala aspek. Mulai dari pelayanan  masyarakat maupun dalam pembangunan.

Kemajuan yang telah dicapai tersebut akan  selalu ditingkatkan untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, dengan melakukan peningkatan sumberdaya manusia yang ada juga pelaksanaan pembangunan fisik sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan perekonomian desa;

Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Demuk terdiri dari 4 (empat) Dusun, 9 RW dan 58 RT, yaitu Dusun Gajah Oyo, Rowo Agung, Demuk dan Kasrepan. Dusun Gajah Oyo terdiri dari 2 RW dan 13 RT, Dusun Rowo Agung  terdiri dari 3 RW dan 15  RT, Dusun Demuk  terdiri dari 2 RW dan 14  RT dan Dusun Kasrepan  terdiri dari 2  RW dan 16

Isu strategis pembangunan Desa Demuk

Dari analisis lingkungan internal maupun eskternal dapat dirumuskan, isu strategis yang penting untuk diperhatikan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah desa enam tahun kedepan, sebagai berikut:

  1. Peran umat beragama dalam pembangunan Desa Demuk
  2. Good Government dan Pelayanan Prima;
  3. Berubah semakin baik untuk pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Sejarah

Desa Demuk merupakan salah satu dari sembilan desa yang terletak wilayah administrasi Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung.

Seiring dengan kemajuan, Desa Demuk sesudah Indonesia merdeka selain pedukuhan Boto masuk wilayah Kabupaten Blitar, pada tahun 1968 terjadi pemekaran wilayah menjadi desa sendiri yaitu :

Desa Demuk adalah cikal bakal Kecamatan Pucanglaban yang terletak kurang lebih 30 km arah tenggara dari kota Tulungagung. Meskipun desa terpencil yang letaknya di dataran tinggi pegunungan kapur, namun juga tidak ketinggalan turut menghiasi lembaran sejarah.

Kalau menyebut nama Demuk, maka kesan pertama yang timbul menggambarkan nama sebuah desa tempat orang sakti atau linuwih. Desa Demuk pertengahan abad XIX masih berwujud hutan belantara yang tidak pernah diambah oleh manusia. Tak berani mendekat karena sudah dikenal keangkerannya. Dikatakan dalam bahasa jawa WINGIT ’’ jalmo moro jalmo mati sato moro sato mati ”. Artinya baik manusia atau hewan yang datang ke tempat itu akan mati.

Banyak cerita–cerita ajaib yang tumbuh di kalangan masyarakat Tulungagung mengenai babat atau sejarah desa Demuk terutama yang menyangkut keistimewaan orang pertama atau cikal bakal yang babat Desa Demuk ialah Raden Mas Djajeng Koesoemo. Nama ini hampir semua orang tua-tua sudah mengenalnya.

Raden Mas Djajeng Koesoemo masih keturunan Raja Mataram atau Hamengku Buwono II. Beliau putra Raden Mas Tumenggung Djajaningkrat Bupati Ngrowo (Tulungagung) ke-V. Beliau lahir pada tahun 1825 di Desa Jajaran, Kecamatan Bantul, Kabupaten Karanganyar, Jogjakarta.

Pada tahun 1849 RM. Djajeng Koesoemo sudah menjabat Wedono di Srengat, wilayah utara sungai Brantas. Kemudian pada tahun 1851 menjabat Wedono di Nganjuk.

Karena kedekatanya dengan masyarakat sehingga setiap orang mengenalnya . Erat hubungan ini lebih membangkitkan jiwa kepatriotannya, sehingga di mana saja namanya sering disebut orang. Beliau orang yang keras hati dan pemberani tapi perasaanya halus. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa Ngujang.

Wilayah Desa

0
Dusun
0
Rukun warga
0
Rukun tetangga
Wilayah Dusun
Batas Wilayah

Visi & Misi

Berubah Semakin Baik dalam suasana Teguh Beriman (Tenang, Guyub Rukun, Harmonis, Cinta akan Kebersihan, Keindahan dan Stabilitas Keamanan) dalam mewujudkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menuju Desa yang Titi Tentrem Kertoraharjo dalam suasana Baldatun Toyibatun Warofun Ghofur.

  1. Meningkatkan kualitas pendidikan & derajat kesehatan masyarakat.
  2. Meningkatkan perekonomian masyarakat melaui pembinaan usaha kecil dan bantuan modal.
  3. Meningkatkan derajat kehidupan politik yang demokratis.
  4. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan keluarga.
  5. Meningkatkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah & Lembaga Desa.
  6. Mewujudkan masyarakat yang terampil dan mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri melalui pelatihan-pelatihan.
  7. Mewujudkan kerjasama / kemitraan yang harmonis antara masyarakat, aparat dan lembaga-lembaga desa serta kaum peduli dalam melaksanakan pembangunan.
  8. Mewujudkan Desa Demuk. menjadi desa yang selalu terdepan dengan memanfaatkan sektor-sektor unggulan.
  9. Mewujudkan insan pembangunan yang beriman dan bertakwa sebagai modal pembangunan manusia yang berkualitas.
  10. Pembinaan generasi muda lewat organisasi sosial keagamaan dan karang taruna.

Perangkat Desa

Aparat desa Tulungagung periode 2016-2022

RM JAYENG KOESUMO

KEPALA DESA

RM.MOELYADI

KEPALA DESA

SOEKIRIN

KEPALA DESA

MUSIDI

KEPALA DESA

SLAMET RIYANTO

KEPALA DESA

SUYONO BLEDUG

KEPALA DESA

MAHROJI.S.Sos

KEPALA DESA

M A R N I

KEPALA DESA

Ingin tahu statistik desa?

Semua data statistik tentang desa